Minggu, 13 September 2015

Padamu Yang Tak Pernah Ku Ungkapkan Isi Hati




Padamu yang tak pernah ku berani tuk sampaikan isi hati
Tahukah dirimu
Meski sering ku buatkan puisi terindah untukmu namun ketika aku berhadapan denganmu
Aku sering merasa malu jika harus menyatakan perasaanku
Apalagi jika harus menyatakannya di depanmu
Mungkin karena aku seorang wanita

Tanpa kau mengetahuinya
banyak untaian kata terindah yang telah  ku rangkai teruntuk dirimu
lelaki yang ku cinta
meski  di hadapanmu aku tak bisa menyampaikan satu kata pun
karena semua yang kurasa
hanya ku pendam di hati saja
meski ku sering bertanya pada hatiku sendiri
mengapa aku tak bisa mengatakan yang sejujurnya
pada lelaki yang aku cinta
mengapa harus malu ku menyatakannya



Wahai lelaki  yang sangat aku cintai dengan segenap hati
Ku titip rindu pada yang maha mengetahui
Tak lupa dengan bait bait do’a ku panjatkan pada sang pemilik masa
Agar kita selalu di dekatkan hatinya

Wahai lelaki yang dengannya aku pertama kali mendapat sebuah ikatan
Wahai lelaki  yang selalu bekerja keras menghidupi keluarga
Teruntuk cinta pertamaku, sebuah ikatan telah ada di antara kita sedari aku di Rahim ibunda, ikatan yang takan terganti oleh apapun
Kaulah cahaya kehidupanku setelah ibunda
Kau lelaki pertama yang istimewa di hatiku
Yang hingga kapanpun takan pernah terlepas ikatannya denganku apapun yang terjadi
Karena darahmu mengalir di tubuhku

Wahai cinta pertamaku
Aku pengagum setiamu
Namun tak bisa sepertimu
Tegar menjalani kehidupan
Tegar tak tergoyahkan

Wahai cinta pertamaku
Akupun tahu, teramat sering kau diterjang rasa rindu pada putri kecilmu
Putri kecil yang selalu kau anggap sama seperti dahulu
Putri kecilmu yang manja dan ke kanak kanakan
Namun kau harus tahu ikhwan pujaanku
Putrimu kini telah beranjak dewasa
Kini harus ada di tempat yang mungkin belum pernah kau bayangkan sebelumnya
Meski kau kuatkan hati namun mungkin masih terasa pedih
Melihat putrimu harus menjalani kehidupan keras yang harus dilalui


Wahai cinta pertamaku aku pun sama saat ini disiksa rasa rindu
Padamu dan malaikat tanpa sayap yang ku sebut Ibu
Mengingat semua kenangan di kehidupan ku selama ini
Tak lepas dari ingatanku mengenai orang orang yang aku cinta
Terutama Ibu dan engkau lelaki pujaan

Ayah Ibu ketika ku jauh kini
Jarak mengajarkanku arti menghargai
Menghargai kasih sayang terbaik dan kasih sayang yang tak terbalas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar