Sabtu, 05 Maret 2016

Yang Penting Allah Ridho



Dulu aku sering kali berharap
Aku sering kali merajukmu dalam untai do’a  pada ia sang pencipta.

Entah bagaimana awalnya , tanpa permisi, tiba tiba rasa itu singgah , hingga akhirnya aku begitu seringnya menyemogakanmu dalam senyap. 

Aku ingin menyimpan namamu saja ,tak mungkin aku ungakapkan apa yang ku rasakan. 
Karena aku terlalu takut bahkan ketika hanya merasakannya saja

Rasanya ingin sekali aku meminta maaf kepadamu karena terlalu lancang menyebut namamu dalam setiap do’a yang ku panjatkan, namun apalah daya , berpapasan denganmu pun aku enggan menyapa
Entah apa yang membuatku begitu yakinnya , hingga ku sertakan namamu dalam do’a , padahal hatimu yang tau hanya ia sang pemilik masa. 
Namun entah mengapa, akupun tak mengerti, mengapa aku begitu yakin kau juga merasakan hal yang sama, meski bicara pun tidak. Ataukah aku kini hanya terkaanku saja, jika begitu salahkah?

Namun kini seiring berjalannya waktu, entah mengapa rasanya aku mulai merasa lelah, Hingga akhirnya aku menyerahkan semua pada sang pemilik masa.

Bukan aku menyerah pada waktu dan jarak yang ada antara kita, ini semua karena aku takut semua ini hanya akan menjadi dosa. Mengaharapmu yang entah akan bersama siapa nantinya.

Maaf jika do’a itu kini tak lagi di sertai namamu , Bukan aku sudah tak suka, namun aku rasa semua akan berkah jika kita menerima semua yang telah di gariskan oleh ia yang maha bijaksana.

Aku tidak takut sama sekali jika harus kehilanganmu, karena yang aku takut adalah jika Allah sudah tak ridho lagi atas diriku karena aku telah mendahului ketetapanNya.
Aku tahu semua ini akan terasa sangat menyakitkan. Tapi akan lebih menyakitkan jika aku memilihmu , namun disaat yang sama aku kehilangan keridhoanNya


Siapapun Ia, entah itu kamu atau bukan, yang penting Allah Ridho

By: dibalikhujan18.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar