Telah Ku titip Rindu padamu
Berperantara lembayung senja, melintang di langit khatulistiwa
Dan Alam yang berpadu, melukis langit dengan gradasi sempurna
Senja
Saat itu firasat memenuhi ruang hati
Perasaanku beradu, sementara aku dan kamu seakan sepakat untuk
teruskan semua bisu
Hati penuh Lebam
Benakku tak hanya diam
Saat hati berbisik lembut agar mencegahmu pergi
Benakku mendominasi dengan argumentasi
Ia tegas berkata sebab aku bukanlah “SIAPA” yang bisa mencegahmu
pergi
Hatiku kembali mengganggu kembali ia memaksa agar aku menahanmu
Namun benakku kembali membuat aku ragu
Sebab aku tak menemukan alasan untuk menahanmu
Jelas, “AKU” bukan Alasan tepat yang bisa di ucap
Hingga akhirnya nurani menang
Ia tetap bertutur Tenang
Meski air di sudut mata telah menggenang
Namun nurani menuntun akal agar mengembalikan setiap ketentuan pada ia sang Penerang
Yang tak hanya mencipta senja untuk mengantar hari menuju malam
Namun juga mencipta fajar yang menuntun hari untuk temui kita
kembali
Saat Senja mengantamu pergi
Namun Inginku kau kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar