Rabu, 23 November 2016

Senja Mengantarmu Pergi





Telah Ku titip Rindu padamu

Berperantara lembayung senja, melintang di langit khatulistiwa

Dan Alam yang berpadu, melukis langit dengan gradasi sempurna


Senja

Saat itu firasat memenuhi ruang hati

Perasaanku beradu, sementara aku dan kamu seakan sepakat untuk teruskan semua bisu

Hati penuh Lebam

Benakku tak hanya diam

Saat hati berbisik lembut agar mencegahmu pergi

Benakku mendominasi dengan argumentasi

Ia tegas berkata sebab aku bukanlah “SIAPA” yang bisa mencegahmu pergi

Hatiku kembali mengganggu kembali ia memaksa agar aku menahanmu

Namun benakku kembali membuat aku ragu

Sebab aku tak menemukan alasan untuk menahanmu

Jelas, “AKU” bukan Alasan tepat yang bisa di ucap


Hingga akhirnya nurani menang

Ia tetap bertutur Tenang

Meski air di sudut mata telah menggenang

Namun nurani menuntun akal agar mengembalikan setiap ketentuan pada ia sang Penerang

Yang tak hanya mencipta senja untuk mengantar hari menuju malam

Namun juga mencipta fajar yang menuntun hari untuk temui kita kembali


Saat Senja mengantamu pergi

Namun Inginku kau kembali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar